Menempatkan stup lebah kelulut


Perhatikan Lokasi!
Kunci awal keberhasilan budidaya lebah adalah lokasi yang tepat yang mendukung budidaya. Analisa daya dukung untuk memulai budidaya lebah kelulut ada di artikel yang telah terbit sebelumnya. Kriteria umum lokasi yang ideal sebagai tempat budidaya kelulut sebagai berikut:

-Beriklim sejuk, potensi pakan melimpah sepanjang tahun, tersedia air
-Lokasi di mana secara alami banyak dijumpai koloni liar: sekitar hutan & agroforest. 


Bagaimana menempatkan stup kelulut?
Setelah mendapatkan lokasi yang ideal, tentunya kita juga perlu tahu tips dan trik untuk mengoptimalkan budidaya lebah yang kita kelola. Salah satu hal yang penting kita ketahui adalah penempatan stup-stup lebah yang kita pelihara. Ada beberapa tips agar budidaya kita berhasil:

1. Tempatkan stup lebah menghadap arah matahari terbit 
Semakin cepat stup lebah terkena cahaya matahari pada pagi hari, sehingga lebah-lebah segera menjalani aktivitasnya. Perlu diingat bahwa nektar tersedia melimpah pada pagi hari, dan akan menguap saat terkena panas matahari.

2. Posisikan stup dekat dengan sumber pakan
Semakin dekat dengan sumber pakan, waktu jelajah lebah dalam mengumpulkan pakan berupa nektar dan serbuk sari menjadi lebih cepat. Begitu juga energi yang dibutuhkan untuk hilir mudik mengunjungi bunga-bunga sumber pakan jadi lebih efisien.


3. Letakkan stup di tempat yang terlindung dari panas pada siang hari dan terlindung dari hujan

Agar kelulut lebih nyaman, dan stup lebih awet; maka jagalah dari paparan sinar matahari  dan hidarkan dari percikan air hujan.

4. Penempatan dalam rak vs tiang individual
- Kelulut kecil, terutama Tetragonula laeviceps, dapat diletakkan berdekatan dalam rak bersusun
- Kelulut besar, seperti marga Heterotrigona, Geniotrigona, Tetrigona, dll diletakkan berjauhan. Beri jarak 2-3 meter. Berikan variasi arah hadap maupun ketinggian dari tanah.

5. Tiang penyangga harus diamankan dari jangkauan semut dan binatang pengganggu lain.



Previous
Next Post »