Sepuluh alasan memelihara lebah


Menarik sekali mencermati salah satu dokumen FAO berjudul Bees and Their Role in Forest Livelihood (2009) yang ditulis Nicola Bradbear. Pemeliharaan lebah adalah salah satu aktivitas terbaik bagi masyarakat di sekitar hutan. Dengan membudidayakan lebah, masyarakat sekitar hutan mendapatkan manfaat langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung misalnya mendapat pemasukan finansial, setidaknya sebagai tambahan. Manfaat tidak langsungnya, hutan yang terus beregenerasi. Ada 10 alasan mengapa pembudidayaan lebah itu penting:

1. Pollinasi
Karena mengambil makanan pada bebungaan, lebah memiliki peran penting di alam yakni sebagai agen penyerbuk (polinasi). Bahkan ada ungkapan ekstrim bahwa ada jasa lebah sepertiga makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Klaim tersebut mungkin tidak akurat. Tapi bahwa lebah penting untuk penyerbukan, adalah klaim yang tidak berlebihan. Banyak pembuktian ilmiah, misalnya pada tanaman cabai, tanaman kopi, dan berbagai buah-buahan. Bagi hutan, lebah adalah jenis kunci, karena pernyerbukan berbagai tanaman hutan pun terbantu oleh mereka.

2. Madu
Bagaimanapun, pandangan masyarakat umum di seluruh dunia tentang lebah adalah sebagai penghasil madu. Madu adalah pemanis paling baik, sekaligus suplemen kesehatan yang disediakan oleh alam. Madu merupakan salah satu komoditas yang diperdagangkan sejak ribuan tahun dan selalu menjadi bagian dari peradaban dunia.

3. Beeswax dan produk lain: pollen, propolis, royal jelly
Selain madu, masih ada banyak produk perlebahan maupun turunannya. Produk yang biasa diperdagangkan antara lain lilin lebah (beeswax), beepollen, royal jelly, dan propolis. Lilin lebah dapat dijadikan berbagai produk turunan. Misalnya lilin bakar, sabun, lip balm dan aneka produk kecantikan. Industri batik juga membutuhkan lilin lebah untuk proses produksinya. 


4.Modal kecil
Besaran modal untuk memulai usaha perlebahan bisa ditekan sampai dalam kondisi sekecil mungkin. Orang-orang di sekitar hutan bisa mendapatkan lebah dari koloni liar, sebagai modal awal. Koloni-koloni induk ini kemudian bisa diperbanyak sendiri sesuai kebutuhan dan kemampuan. Peralatan untuk budidaya bisa memodifikasi sendiri (custom), karena tidak ada yang sangat baku dalam teknik pemeliharaan lebah. Bagi masyarakat sekitar hutan, makanan bagi lebah tersedia dalam jumlah melimpah, sehingga tentu saja tidak perlu biaya untuk pemberian pakan. 

5. Kepemilikan lahan tidak penting
Anda tidak perlu memiliki lahan berhektar-hektar untuk bisa memelihara lebah. Cukup lahan untuk menempatkan koloni, dan lebah-lebah akan mencari makan kemanapun sejauh daya jelajah mereka. Kalaupun tidak memiliki lahan sendiri untuk menempatkan stup lebah, ada banyak skema alternatif.

6. Tidak ada pesaing mendapat nectar dan pollen
Lebah adalah satu-satunya hewan ternak yang mengeksploitasi nektar dan pollen.

7. Menumbuhkan sektor usaha lain
Dengan menggeliatnya usaha budidaya lebah, berpotensi menumbuhkan usaha pendukung seperti penyedia stup dan alat budidaya, usaha produk turunan, wisata, dll.

8. Menumbuhkan kesadaran lingkungan / ecological awareness
Memelihara lebah menuntut pemeliharanya lebih peka dan lebih mengenal alam. Dengan budidaya lebah para peternak punya alasan finansial untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. 


9. Semua orang bisa menjadi beekeeper  
Tidak ada persyaratan khusus untuk menjadi peternak lebah. Teknik budidaya lebah bukan teknik yang sangat rumit. Bagi mereka yang tidak tahan sengatan lebah, masih ada alternatif lebah tanpa sengat yang bahkan harga madunya lebih mahal.

10.Budidaya lebah ramah lingkungan
Peternakan lebah tidak menimbulkan dampak buruk bagi alam asal dilakukan dengan bijak. Beekeeping bahkan berpotensi meningkatkan kualitas lingkungan.

Ref:
Bradbear, N. 2009. Bees and their role in forest livelihood: A guide to the services provided by bees and the sustainable harvesting, processing and marketing of their products. FAO, Rome 
Previous
Next Post »