Untuk bisa memelihara lebah madu, kita perlu menyiapkan media yang akan digunakan sebagai tempat meletakkan koloni yang kita pelihara. Rumah lebah, bisa dibilang begitu. Sederhananya, rumah lebah adalah media tempat hidup koloni. Ada banyak bentuk dan rupa rumah lebah, stup atau peti lebah adalah yang paling umum digunakan. Demikian pula untuk pemeliharaan lebah tanpa sengat (Trigona).
Pada prinsipnya, rumah lebah merupakan wadah buatan yang digunakan untuk pemeliharaan lebah, menjadi tempat hidup dan berkembang biak suatu koloni lebah. Di dalam media sarang ini lebah membangun sarang, meletakkan telur-telur sampai menetas, merawat lebah-lebah muda, menyimpan cadangan makanan. Kelangsungan hidup satu koloni tergantung pada media sarang ini.
Stup berbentuk kotak yang terbuat dari papan kayu adalah tipe yang biasa digunakan. Bentuk stup lebah perlu disesuaikan dengan karakteristik lebah yang akan dipelihara. Hal ini karena tiap jenis lebah tanpa sengat memiliki konfigurasi bentuk sarang yang berbeda-beda. Sebenarnya belum ada yang membuat aturan baku dalam mendesain kotak sarang bagi lebah trigona. Sebagian besar berdasarkan pengalaman para peternak lebah, karenanya bisa kita jumpai banyak variasi model atau desain stup.
Stup untuk koloni lebah dari jenis Tetragonula laeviceps biasanya berbentuk kotak memanjang dengan posisi lubang pintu sarang di bagian depan. Ukuran volume yang biasa dipakai adalah 12x10x30 cm. Untuk memudahkan pemanenan madu dan beebread, bagian tengah kotak bisa diberikan sekat sebagian yang memisahkan kotak menjadi dua kompartemen, bagian depan untuk penempatan brood, bagian belakang untuk penyimpanan madu.
Sedangkan untuk jenis lebah tak bersengat jenis Heterotrigona itama, biasanya kotak berbentuk memanjang ke atas, lubang pintu pada satu sisi. Mengingat ukuran tubuh itama yang lebih besar, maka ukuran kotak juga lebih besar. Kami mengembangkan stup untuk brood berukuran volume 15X15X18 cm. Pemelihara lebah itama juga bisa menggunakan sistem topping, di mana sarang lebah dipertahankan di log kayu, dan ditambahkan kotak untuk penyimpan madu yang diletakkan di bagian atasnya.
Selain stup papan kayu, masih ada banyak variasi jenis material maupun desain rumah lebah tanpa sengat. Para pembudidaya jenis laeviceps menggunakan bermacam-macam media sarang, seperti bambu, gerabah, dan batok kelapa. Laeviceps merupakan jenis lebah kecil yang adaptif dan paling mudah dibudidaya.